Prinsip-prinsip K3 TIK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
K3 adalah bidang yang berhubungan dengan keselamatan,
kesehatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja pada sebuah institusi ataupun
lokasi proyek. Terdapat 3 tujuan dari studi K3 ini yaitu
untuk menciptakan sistem yang melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga
kerja di tempat kerja, menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien serta meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
Banyak
pengaruh yang bisa didapatkan ketika konsep K3 diterapkan dalam sebuah sistem
baik di gedung tempat kerja maupun di sebuah instansi. Salah satu pengaruh
positifnya adalah orang yang bekerja dalam gedung ataupun pengunjung terhindar
dari resiko kecelakaan dan dapat berkerja lebih efisien.
Selain
itu, K3 juga memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani dari tenaga kerja serta
pengunjung. Seorang pengawas K3 harus pandai dan teliti dalam memperhatikan
kesehatan setiap orang juga harus menghasilkan lingkungan kerja yang sesuai
dengan prosedur K3.
Kedepannya,
setiap tempat memperhatikan aturan dan kaidah K3 agar keselamatan dari bencana
yang tidak terpikirkan dan kesehatan pegawai serta pengunjung dapat dideteksi
saat akan memulai pekerjaan.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam lingkup TIK?
2.
Apa
dasar hukum dan prinsip K3 dalam lingkup TIK?
3.
Apa
yang menjadi tujuan dari penerapan K3 dalam lingkup TIK?
4.
Apa
saja yang menjadi penyebab kecelakaan dan upaya penyelamatan dalam prinsip K3
TIK?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah
di atas dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.
Mengetahui
pengertian dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam lingkup TIK
2.
Mengetahui
apa yang menjadi dasar K3 dalam lingkup
TIK
3.
Mengetahui
dan memahami apa yang menjadi tujuan dari penerapan K3 dalam lingkup TIK
4.
Mengetahui
apa yang menjadi penyebab kecelakaan dan upaya penyelamatan dalam prinsip K3
TIK
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja TIK
Berdasarkan
Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 pasal 87 ayat (1), bahwa setiap
perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
Namun apakah yang
dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau yang
disingkat K3 itu? Mengapa penerapan K3 itu penting? Apa pengaruh yang diberikan
K3 dalam sebuah perusahaan?
Berdasarkan Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993,
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan
agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam
keadaan selamat dan sehat,
serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Penerapan K3 dalam
lingkup TIK merupakan suatu hal yang penting karena K3 memberikan pengaruh
dalam hasil pekerjaan. Dikarenakan kesehatan dan keselamatan pekerja dalam
sebuah perusahaan harus terus diperhatikan karena penggunaan komputer untuk
waktu yang lama dan berulang-ulang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan
keselamatan dari pekerja. Jika sebuah perusahaan tidak menerapkan K3 atau
memiliki sistem manajemen K3 yang buruk, maka kesehatan dan keselamatan dari
pekerja akan mengalami gangguan sehingga perkerjaan akan menjadi tidak efisien
dan mengakibatkan hasil perkerjaan yang menurun atau tidak maksimal. Oleh
karena itu, penerapan K3 itu sangat penting untuk memberikan hasil yang
maksimal dari pekerja untuk sebuah perusahaan.
Dalam penerapan
K3, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan;
1.
Lingkungan
kerja
Untuk menerapkan K3 yang baik, perusahaan harus
memperhatikan lingkungan kerja dari pekerja di perusahaan mereka. Lingkungan
kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang
berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Lingkungan kerja yang
baik adalah lingkungan kerja dengan udara yang cukup, memiliki ventilasi dan
sirkulasi dengan jumlah yang seimbang, pencahayaan yang baik, suhu yang tidak
terlalu panas dan tidak terlalu dingin, hubungan yang baik antar sesama pekerja
maupun pekerja dengan atasan, dan situasi perkerjaan yang baik seperti tidak
adanya tekanan yang berlebihan atau gangguan dari pihak luar.
2.
Alat-Alat
Kerja
Untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal, perusahaan
harus memperhatikan alat-alat kerja yang akan digunakan oleh pekerja mereka.
Alat-alat kerja yang buruk akan membawakan hasil perkerjaan yang buruk juga.
Hal-hal yang harus diperhatikan perusahaan dengan alat-alat kerja mereka yaitu
:
a.
Alat-alat
yang aman digunakan
Alat-alat yang aman akan menjaga para pekerja dari
bahaya yang tidak diinginkan dan menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
mereka. Tidak hanya itu, alat-alat yang digunakan pekerja harus nyaman
digunakan.
b.
Pengaman
untuk menjamin keselamatan
Kita tidak bisa mengetahui secera pasti akan bahaya
atau bencana yang akan datang. Untuk itu kita harus mengantisipasinya dengan
memiliki pengaman agar suatu ketika-tika para pekerja dan hasil kerja mereka
bisa diselamatkan. Seperti dengan cara memiliki sistem jalur listrik yang baik,
memiliki penyimpanan data eksternal, atau penangkal petir.
c.
Memiliki
alat-alat yang terbaru
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi yang
diciptakan manusiapun semakin berkembang. Dengan memiliki alat-alat yang
terbaru, proses pekerjaan akan menjadi lebih mudah dengan memberikan hasil yang
lebih baik. Untuk itu perusahaan harus selalu memperbaharui alat-alat kerja
mereka jika tidak ingin kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain,
seperti komputer keluaran terbaru, software-software terupdate, dan
komponen-komponen lainnya yang bisa membantu pekerjaan.
d.
Waktu
kerja yang optimal
Perusahaan harus menerapkan waktu kerja yang optimal.
Waktu kerja yang berlebihan dapat menurunkan hasil kerja secara berkala. Perusahaan
juga harus memberikan waktu istirahat yang cukup untuk pekerja karena dengan
memberikan waktu istirahat baik bisa meningkatkan produktivitas para pekerja.
3.
Proses
Pekerjaan
Saat bekerja, ada beberapa faktor yang dapat hasil
kerja pada saat proses pekerjaan berlangsung. Diantaranya yaitu, beben kerja
baik fisik, mental, dan sosial yang berlebihan atau tidak sesuai dengan
kemampuan pekerja, kapasitas kerja yang tidak sesuai dengan pendidikan,
keterampilan, dan jasmani dari pekerja, dan lingkungan kerja yang buruk.
Selain perusahaan,
pekerja juga harus memperhatikan prinsip K3. Ada beberapa hal yang bisa
dilakukan pekerja untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Para pekerja
harus memperhatikan cara kerja mereka dan menerapkan cara kerja yang baik.
Diantaranya yang bisa dilakukan oleh pekerja adalah :
1.
Mengatur
posisi tubuh yang baik saat bekerja;
2.
Beristirahat
cukup; dan
3.
Makan
teratur.
Indonesia sebagai negara hukum
mengatur dengan ketat tentang penerapan K3 dalam peraturan undang-undang.
Berikut ini adalah dasar hukum dari penerapan K3 :
1. UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker Nomor 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3
3. Permenaker Nomor 4 Tahun 1987 Tentang P2K3
2.3 Prinsip K3 TIK
Adanya K3 dalam TIK membuat seorang
pengguna komputer bisa bekerja dengan aman dan nyaman. Penerapan K3 dalam TIK
sebagai berikut :
1. Pengguna
komputer biasa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menatap layar sehingga
dibutuhkanlah set meja yang membuat nyaman user.
2. Tempat
duduk bisa berputar dan bisa diatur ketinggiannya serta terdapat sandaran. Hal
ini bertujuan untuk menyesuaikn postur tubuh pengguna komputer dengan harapan
memberikan rasa nyaman saat bekerja.
3. Pandangan
mata pengguna harus lurus dengan layar komputer. Tidak menunduk dan mendongak
ke atas. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa pegal di leher pengguna.
Kacamata antiradiasi juga dapat dipakai untuk mengurangi intensitas cahaya
layar yang masuk ke mata.
4. Posisi
tangan dengan keyboard harus lurus dan tidak menekuk, tujuannya agar sirkulasi
darah di tangan pengguna bisa tetap lancar dalam keadaan mengetik. Selain itu,
tombol keyboard harus lembut agar user tidak terlalu menekan saat mengetik.
5. Posisi
kaki pengguna sebaiknya tidak menggantung. Jika hal ini terjadi maka atur
ketinggian kursi agar kaki bisa menyentuh lantai atau bersandar di bawah meja
komputer.
Gb. 1 Posisi duduk didepan komputer yang benar
2.4 Contoh penerapan K3 di lingkungan
sekitar
Kami mengunjungi
perpustakaan dan memotret lokasi di lantai satu. Berikut ini adalah analisis
kami mengenai K3 yang diterapkan di lokasi.
Gb . 2 Foto seorang mahasiswa sedang menggunakan
komputer
Set dari komputer yang digunakan mahasiswa diatas kami nilai sudah
memenuhi prinsip K3 TIK. Mengapa? Karena ada beberapa alasan berikut :
a.
Bagian bawah kursi terdapat roda sehingga bisa
bergerak.
b.
Kursi terdapat tempat untuk bersandar.
c. Alas kursi terbuat dari spons sehingga nyaman untuk duduk.
d. Kaki dari pengguna komputer tidak menggantung tetapi menyentuh lantai
e. Pandangan mata lurus ke layar. Tetapi keduanya bermain gawai. Menurut kami, jarak pandangnya sudah sesuai yaitu lebih dari 45 cm.
Foto diatas merupakan potret pengaplikasian K3 di
lingkungan sekitar. Di bawah tangga ada sebuah tanda. Anak panah bewarna putih
menunjuk ke atas dengan warna lingkarannya merah dengan maksud sebelah kiri
adalah sisi untuk naik tangga. Sedangkan bagian kanan tangga terdapat anak panah
menuju bawah dengan warna lingkarannya hijau menandakan bawah ketika turun
harus menggunakan sisi kanan. Ketika naik/turun harus tertib dan berbaris satu
per satu.
Selain itu, di sisi kanan dan kiri terdapat pegangan
untun naik dan turun. Hal ini bertujuan untuk pegangan ketika terjadi
kecelakaan misalnya terpeleset. Jarak antar anak tangga tidak terlalu jauh.
Kemudian kemiringan tangga yang tidak menanjak.
Jadi, dapat kami simpulkan bahwa keduanya (Set
komputer dan tangga) sudah menerapkan prinsip K3.
2.5 Tujuan penerapan K3 TIK
Menerapkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sebuah hal yang vital dalam
setiap pekerjaan, termasuk dalam lingkup TIK. Mengapa demikian? Karena dalam
setiap pekerjaan yang dilakukan, para pekerja diharapkan dapat menjaga
kestabilan secara fisik maupun mental dalam proses bekerja agar dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan efisien.
Hal ini telah di cantumkan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja
R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 yang berbunyi “Tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sejahtera, sehingga akan tercapai suasana lingkungan kerja yang aman, sehat,
dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan
bebas kecelakaan.”
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terutama pada lingkup TIK
bertujuan sebagai pedoman keselamatan para pekerja yang diharapkan dapat
menciptakan lingkungan pekerjaan yang aman, sehat, dan sejahtera.
2.6
Penyebab kecelakaan kerja
Menurut Mangkunegara (2008)
faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, yaitu:
1. Keadaan
tempat lingkungan kerja
a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang
yang berbahaya kurang diperhitungkan keamanannya.
b) Ruang
kerja yang terlalu padat dan sesak.
c)
Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2.
Pengaturan udara
a) Pergantian udara di ruang kerja yang
tidak baik (ruang kerja yang kotor, berdebu, dan berbau tidak enak).
b) Suhu
udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
3.
Pengaturan penerangan
a)
Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
b) Ruang
kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
4. Pemakaian
peralatan kerja
a) Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b)
Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengamanan yang baik.
5. Kondisi
fisik dan mental pegawai
a) Stamina
pegawai yang tidak stabil.
b) Emosi pegawai yang tidak stabil,
kepribadian pegawai yang rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang
lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan
kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja
yang membawa risiko bahaya
Keadaan darurat merupakan kejadian
diluar keadaan normal yang tidak diinginkan terjadi pada suatu tempat yang
cenderung membahayakan manusia dan merusak lingkungan sekitarnya. Beberapa
keadaan yang mengindikasikan keadaan darurat yaitu:
1. Tejadi secara mendadak dan tidak terduga
2. Terjadi dimana saja dan akapan saja
3. Mengganggu aktivitas normal
4. Berdampak negatif
5. Membutuhkan penanggulangan segera
6. Sebagian bisa di cegah, sebagian lagi tidak
Berikut ini adalah contoh keadaan
darurat yang patut diketahui oleh pekerja dengan harapan ketika terjadi bisa
memberikan sinyal kepada yang lain agar segera mungkin mencari perlindungan
untuk menyelamatkan diri, yaitu;
1. Kebakaran
2. Banjir
3. Gempa bumi
4. Longsor
5. Kecelakaan
6. Wabah endemik
7. Dan lain sebagainya
Keadaan darurat dapat terjadi karena
perbuatan manusia secara sengaja maupun tidak sengaja dan karena faktor alam.
Contohnya:
a. Akibat ketidaksengajaan manusia
· Kegagalan prosedur
· Kegagalan mesin
·
Kecelakaan
·
Kebakaran, dll
b. Akibat kesengajaan manusia
·
Demonstrasi anarkis
·
Pembakaran hutan
·
Ancaman bom, dll
c. Bencana alam
·
Banjir
·
Gempa bumi
·
Longsor, dll
Kecelakaan diatas dapat menimbulkan
kerugian secara ekonomi karena menyebabkan adanya pengeluaran biaya untuk
mengatasi dan menanggulangi, belum lagi kalau kerusakan properti yang
membutuhkan renovasi. Kecelakaan kerja yang sering terjadi dapat menimbulkan
biaya besar yang pada akhirnya menyebabkan kentungan perusahaan bekurang.
Terlebih, apabila terjadi kecelakaan yang fatal (terjadi kematian) atau besar,
sorotan publik menjadi sesuatu yang dapat menekan citra perusahaan.
Cedera fisik yang dapat menimpa
pekerjaa dalam suatu kecelakaan kerja dapat sangat beragam, mulai dari
kecelakaan ringan yang hanya memerlukan tindakan P3K, sampai pada kematian.
Klasifikasi cedera fisik dalam kecelakaan kerja seing di definisikan menurut
jenis cedera yang ada dalam perusahaan asuransi yang dapat memberikan biaya
perawatan dan santunan dalam kecelakaan kerja.
Suatu kecelakaan kerja dapat mengakibatkan cedera pada pekerja seemikian rupa sehinggapekerja tersebut tidak dapat bekerja kembali pada hari yang sama. Ini yang dimaksud dengan adanya kehilangan hari kerja akibat kecelakan.
2.7 Upaya pencegahan kecelakaan dalam
prinsip K3 TIK
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan komputer.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bekerja dengan komputer dapat menyebabkan
gangguan kesehatan dan keselamatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna komputer yaitu posisi tubuh dan
peralatan komputer, pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan. Beberapa
penyakit yang bisa menyerang pengguna komputer yaitu nyeri kepala, otot, dan
tulang, kesemutan, badan bengkak, anggota badan kaku, mata merah dan berair,
dan gangguan penglihatan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk menghindari resiko bekerja adalah sebagai berikut:
1.
Mengatur posisi tubuh
dengan nyaman sesuai dengan syarat K3.
·
Posisi kepala
Kepala
dan leher harus tegak dan menghadap layar monitor secara langsung. Leher tidak
boleh membungkuk atau menengadah karena dapat menyebabkan sakit leher.
·
Posisi punggung
Posisi
yang baik adalah tegak, tidak miring, tidak membungkuk, dan tidak terlalu
bersandar ke belakang. Untuk mendapatkan posisi yang baik sebaiknya posisikan
kursi dengan baik dan nyaman.
·
Posisi Pundak
Pundak
tidak terlalu terangkat dan tidak terlalu ke bawah. Jika otot masih terasa
tegang, berarti posisi pundak masih salah.
·
Posisi lengan dan siku
Posisi
lengan yang baik adalah apabila dapat mengetik dan memegang mouse dengan
nyaman. Posisi lengan yang baik adalah tangan berada disamping badan dan siku
membentuk sudut 900.
2.
Mengatur monitor
Bila
menggunakan monitor CRT, sebaiknya tambahkan layar anti radiasi (screen
filter), karena intensitas cahaya dan radiasi yang dipancarkan cukup tinggi
sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan. Berikut adalah penggunaan
monitor dengan benar:
·
Letakkan monitor di
ruangan yang tidak ada cahaya memantul dengan layar monitor.
·
Letakkan monitor sejajar
dengan mata
·
Atur cahaya monitor agak
tidak teralu gelap atau terang
·
Sering mengedipkan mata
agar mata tidak kering.
·
Sesekali alihkan
pandangan ke luar ruangan untuk merelaksasikan mata.
3.
Mengatur letak kabel
·
Kabel harus dijauhkan
dari air karena dapat menyebabkan korsleting
·
Usahakan kabel tidak
menutupi bagian penting komputer yang bergerak, seperti kipas pendingin
prosesor pada CPU.
·
Atur kabel secara rapi
demi kenyamanan.
4. Mengatur
penggunaan CPU (Central Processing Unit)
·
CPU tidak boleh tersentuh
tangan yang basah karena dapat menyetrum tangan.
·
Jangan letakkan CPU
dibawah AC karena tetesannya dapat menyebabkan kebakaran.
·
Bukalah chasing CPU
secara berkala untuk membersihkan bagian dalam CPU. Gunakan kain yang kering
atau kuas untuk membersihkan debu di bagian tertentu, terutama pada bagian kipas pendingin. Hal ini berguna
untuk memperpanjang masa penggunaan prosesor dan komponen lainnya.
5. Mengatur
penggunaan keyboard
Posisi keyboard yang salah merupakan salah satu faktor penyebab nyeri otot dan persendian. Hal ini di sebabkan karen penggunaan jari yang tidak seimbang dal jangka waktu yang lama. Untuk mencegah keyboard rusak, jauhkan keyboard dari tumpahan air. Untuk memperpanjang masa penggunaannya, bersihkan sela-sela tombol keyboard menggunakan kuas secara berkala.
6. Mengatur
ruangan dan kualitas cahaya
·
Ruangan tidak bocor dan
lembab.
Ruangan
yang terlalu lembab dapat menyebabkan koputer mudah rusak.
·
Ruangan tidak terkena
sinar matahari langsung.
Ruangan
yang panas padahal dalam komputer juga panas, jika berlangsung lama dapat
menyebabkan kerusakan pada komputer.
·
Temperatur dan kelembapan
ruang diatur.
·
Ruangan harus bebas debu
dan partikel lainnya termasuk asap rokok.
·
Harus bebas dari zat
kimia
7. Meminimalisisr
gangguaan suara yang berisik.
Lingkungan kerja yang banyak suara, akan mempunyai pengaruh yang buruk pada konsentrasi dan kinerja seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku
Salami,
I. R. S., dkk., 2015, Kesehatan dan Keselamatan Lingukungan Kerja. UGM Press.
ISBN 9789794209783
Sumber dari Internet
Bagus, Vicky. 2018. “Keselamatan
Kerja di Lab Komputer”.
Dalam
https://desaberahanweb.wordpress.com/keselamatan-kerja-di-lab-komputer/
Perdana, Ardi. 2013. “MAKALAH
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)”.
Dalam
http://ardisukma.blogspot.com/2013/07/makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html?m=1
Riadi, Muchlisin. 2014.
“Pengertian, Jenis dan Manfaat Lingkungan Kerja”.
Dalam
https://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-jenis-manfaat-lingkungan-kerja.html
Riadi, Muchlisin. 2017.
“Pengertian, Tujuan dan Prinsip Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)”.
Dalam
https://www.kajianpustaka.com/2017/12/pengertian-tujuan-dan-prinsip-keselamatan-kesehatan-kerja-k3.html
Sisdianto, Amo. 2013. “Prinsip K3
dalam TIK”.
Dalam
https://www.slideshare.net/antho08/prinsip-k3-dalam-tik
Komentar
Posting Komentar